Apa itu Batik ?
Batik adalah suatu proses perintangan warna dengan media lilin / malam panas dengan menggunakan canting tulis, canting cap maupun media lainnya.
Proses Batik atau jenis Batik ada apa saja?
Batik Tulis, menggunakan canting tulis untuk proses menggambar sketsa desain awal pada kain.
Batik Cap, menggunakan canting cap tembaga untuk proses pembuatan awal motif batik pada kain.
Kombinasi Batik Cap dan Batik Tulis, menggunakan canting tulis dan canting cap tembaga, untuk proses menggambar motif batik pada kain.
Batik selain menggunakan canting tulis dan canting cap tembaga, selama prosesnya menggunakan lilin / malam panas.
Lilin / malam panas itu seperti apa?
Lilin atau malam panas yang digunakan pada proses batik, berfungsi sebagai perintang warna. Jadi lilin / malam panas bukanlah pewarna.
Secara umum, lilin / malam panas terbuat dari :
Gondorukem (getah pohon pinus).
Mata Kucing (getah pohon damar).
Kendal (bufalo fat/lemak kerbau).
Parafin.
Bee Wax (lilin madu).
Micro Wax.
Recycle Wax (lilin / malam bekas pakai)
Apakah semua jenis kain dapat di Batik?
Jenis kain yang dapat digunakan untuk proses Batik, haruslah menggunakan serat organik 100%, tidak mengandung serat polyester. Contoh kain serat organik 100% adalah kain katun - cotton, kain sutra - silk, kain bemberg (dari biji kapas) , kain rayon, kain serat nanas, kain serat pisang dan masih banyak lagi.
Bagaimana dengan pewarnaan Batik ?
Pada umumnya, pewarna jenis batik di bagi menjadi zat warna sintetis dan zat warna alam.
Contoh zat warna sintetis yang sering digunakan adalah Remasol (reaktif dingin), Prosion (reaktif dingin), Napthol (reaktif panas) + Garam dan juga jenis zat warna Indigosol.
Contoh zat warna alam yang sering digunakan adalah indigofera yang menghasilkan warna biru.
Apa itu teknik pewarnaan colet ?
Pada umumnya, kain batik menggunakan teknik pewarnaan dengan cara di celup pada cairan warna ( cairan napthol+ garam atau indigosol), namun ada pula teknik colet, biasanya menggunakan zat warna reaktif dingin seperti remazol atau prosion, dengan menggunakan kuas seperti layaknya melukis pada kain.
Bagaimana cara mewarnai kain batik menjadi gradasi?
Dengan teknik colet, warna yang dihasilkan bisa memberikan efek gradasi seperti layaknya cat air pada kertas. selain itu juga, dapat menggunakan busa spons untuk area gradasi yang lebih luas.
Bagaimana cara melepaskan lilin / malam pada kain yang sudah di Batik ?
Kain yang sudah selesai di Batik dan di warna, maka langkah terakhir adalah proses Lorod, yakni proses pelepasan lilin / malam dengan cara merebuskan kain pada air mendidih yang dicampur dengan soda ash.
Bagaimana cara merawat kain batik agar tidak cepat pudar ?
Dari pengalaman admin yang kesehariannya menggunakan batik, mengingat pakaian batik jarang dipakai hingga kotor terkena noda, namun sering kali terkena debu dan menyerap keringat, maka admin mencuci cukup dengan air dingin berulang kali untuk menghilangkan debu dan keringat, sebaiknya dicuci dengan tangan, jika menggunakan mesin cuci sebaiknya setting pada putaran ringan.
Namun jika Anda sudah terbiasa menggunakan sabun cuci baju, gunakanlah cairan Lerak, jangan menggunakan deterjen (karena deterjen mengandung bleacing yang sifatnya melunturkan warna). Jika tidak memiliki lerak, dapat menggunakan cairan shampo.
Admin menyarankan untuk tidak terlalu sering menggunakan pelembut dan pewangi pakaian, karena jika terlalu sering, sifat kain yang mudah menyerap keringat dapat berkurang daya serapnya.
Setelah dicuci, sebaiknya di jemur dengan cara di angin-anginkan saja di tempat yang teduh, dan tidak terkena langsung sinar matahari agar tidak cepat pudar.